Dedi Mulyadi Style: Gembleng Pelajar Jabar Ala Militer, Efektifkah?

Corporate Insight |
   Dedi Mulyadi Style: Gembleng Pelajar Jabar Ala Militer, Efektifkah?

Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, berencana menerapkan pola pendidikan yang keras, sarat disiplin dan kemandirian, bahkan menyerupai sistem barak militer.

Dedi mengungkapkan rencana pembinaan siswa di barak militer bekerja sama dengan TNI dan Polri untuk pendidikan karakter.

Selain infrastruktur, Dedi akan mengeluarkan kebijakan sekolah sebagai kawasan bebas kendaraan siswa.

Dedi Mulyadi juga mengungkapkan terobosan agar pelajar lebih banyak berjalan kaki ke sekolah.

Hal ini karena Dedi merasa ada sorotan pada dorongannya agar lebih banyak pelajar berjalan kaki ke sekolah.

Tidak hanya trotoar, Dedi mengatakan pihaknya juga akan membangun instalasi air minum yang bisa dikonsumsi langsung.

Dedi menyebutkan masalah yang memicu warga enggan berjalan kaki menjadi motivasi untuk membangun akses pendukung trotoar sepanjang satu kilometer di sekitar sekolah.

Karenanya konsep saya berikutnya adalah, satu kilometer menjelang sekolah, akan saya bangunkan trotoar-trotoar yang layak untuk berjalan kaki.

Siswa yang di bawah umur menitipkan motornya di warung tetangga sekolah.

Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, mengatasi masalah siswa bermasalah di wilayahnya agar dibina di barak militer, yang dimulai pada 2 Mei 2025.

Nah problem di kita ini jalan kaki karena panas aja, dan lalu lintasnya enggak baik, kata Dedi di Gedung Sate Bandung dilansir Antara, Rabu (29/10/2025).

Dedi Mulyadi juga meminta kebijakannya jangan salah diartikan, karena dia yakin langkah tersebut akan membawa manfaat bagi para siswa itu sendiri.

Adapun menurut Dedi, rencana ini tak akan dijalankan secara serentak, namun bertahap ke daerah yang dianggap rawan.

Tidak harus langsung di 27 kabupaten/kota.

Nantinya, Politikus Gerindra itu menjelaskan, para siswa akan mengikuti program itu di sekitar 30 hingga 40 barak khusus yang telah disiapkan oleh TNI.

Menurut Dedi, mereka yang menjalankan program ini dipilih berdasarkan kesepakatan antara sekolah dan orang tua, dengan prioritas pada siswa yang sulit dibina atau terindikasi terlibat dalam pergaulan bebas maupun tindakan kriminal, untuk diikutkan program pembinaan yang akan berlangsung enam bulan per siswa.

TNI yang akan menjemput langsung siswa ke rumah untuk dibina karakter dan perilakunya, kata Dedi.

Dedi menjelaskan, pembiayaan program akan dilakukan melalui kolaborasi antara Pemprov Jabar dan pemerintah kabupaten/kota yang terlibat.

dodik ini, imbuhnya.

Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Pemprov Jabar) menerbitkan surat edaran jam malam bagi pelajar.

Meski, kebijakan juga mengatur sejumlah pengecualian.

Gubernur Jabar Dedi Mulyadi turut memperlihatkan surat edaran bernomor